Resensi Film Transcendence
Resensi Film Transcendence
Di buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Sistem Intelegensia”
Di Susun Oleh :
Tio Ferdianto (4115047)
FAKULTAS
TEKNIK PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI
DARUL ‘ULUM JOMBANG
TAHUN ANGKATAN 2015/2016
TRANSCENDENCE
Sutradara :
WALLY PFISTER
Dibuat Pada : 18 April
2014
Durasi Film
: 119 Menit
Para
Tokok Pemain.
Johnny Depp Dr. Will Caste
(Dr. Will Caster) (Dr. Evelyn Caster
Morgan Freeman Paul Bettany
(Joseph Tagger) (Dr. Max Waters)
Kate
Mara Cillian
Murphy
(Bree) (Donald Buchanan)
Transcendece
berkisah sepasang suami istri yang begitu terobsesi membuat software kecerdasan
buatan yang mampu menyamai bahkan melebihi otak manusia. Mereka berharap
komputer bisa menjadi sangat cerdas bahkan jauh lebih cerdas dibanding
kemampuan seluruh manusia sekalipun. Proyek ini merupakan proyek yang sangat
ambisius, ide selanjutnya adalah memindahkan "nyawa" atau kesadaran
dari mahluk hidup kemesin.
Temuan
pertamanya, PINN, berhasil diciptakan. Namun belum sempurna sebab PINN belum
memiliki sisi perasaan dan sifat-sifat manusia lainnya.
Dr will caster
membuat presentasi ilmiah tentang kecerdasan buatan yang akan mengubah dunia
dan akan mempercepat proses kemajuan teknologi. Ditengah iya sedang presentasi ada salah seorang peserta
bertanya pada Dr Will, “Jadi, kau bermaksud menciptakan Tuhanmu sendiri?”,
tanya seorang peserta. “Pertanyaan yang sangat bagus.” Jawab DR. Will ditengah
pemaparan temuan riset yang sedang dikembangkannya. Ribuan mata dalam ruangan
megah itu hanya tertuju padanya. Raut-raut penasaran bercampur kekaguman
sekaligus kekhawatiran. “Bukankah setiap orang ingin melakukan hal itu!” lanjut
DR. Will. Raut kagum tadi serentak berubah menjadi ketakutan yang besar.
sahabat Max (Paul Bettany)
Disaat Dr
Will keluar meninggalkan
ruangan bersama istri dan
sahabatnya Max (Paul Bettany), ada salah seorang anggota (R.I.F.T.)
Revolutionary Independence From Technology yaitu Kelompok teroris anti
teknologi menembak Will dengan peluru
berlapis bahan radiasi. Sayangnya, walaupun dia cuma terserempet peluru,
kondisinya justru makin parah, setelah di cek secara mendalam, ternyata pelurunya
sudah dilapisi dengan polonium, Zat radio aktif yang merusak tubuh, DR caster
hanya punya waktu 1 bulan untuk hidup.
Istrinya,
Evlyin tidak siap menerima hal ini, iya berusaha melakukan segala cara untuk
menyelamatkan Will akhirnya berusaha meng-upload kesadaran Will kedalam
komputer dengan harapan meski tubuhnya telah mati tapi memori dan pikiran Will
akan bisa terus hidup. Karna mereka berhasil memindahkan kesadaran seekor
monyet kedalam komputer dan komputer itu berpikir layaknya monyet, mungkin ini
yang menjadi alasan evlyin meng-upload kesadaran will. Tetapi ketika iya
berbicara dengan max dan mengajak max,
max sempat tidak mau untuk meng-upload kesadaran will, disaat evlyin tetap
bersikukuh dengan apa yang iya inginkan akhirnya max pun mau membantu evlyin.
Evlyin mengambil
komponen atau bagian penting dari PINN, iya mentransfer pengetahuan, bahasa, serta
suaranya dan di kombinasikan dengan kecerdasan buatan yang telah
dikembangkannya yaitu PINN. Tidak lama kemudian, Dr will caster meninggal,
jasadnya dibakar dan abunya di buang ke sungai. Ditengah –tengah proses
peng-uploadtan mereka berdua hampir putus asa iya pun sudah mematikan komputer itu , tetapi tidak lama kemudian siEvlyin menghidupkan
kembali komputernya untuk menghapus data yang ada didalamnya, Ternyata,
ketika komputer tersebut sudah hidup ,
dia terkejut karena "kesadaran" suaminya masuk kedalam komputer, Proses memindah (menitis) telah berhasil,
suaminya bisa "hidup" dalam komputer. Teman kerja evelyn dan sahabat
dekat will caster tidak setuju dengan hal ini, Dia berangggapan itu tidak
mungkin, dan dia meminta evelyn menshutdown system yang ada, namun evelyn tidak
mau. Dr Will caster yang ada dikomputer meminta evelyn untuk menghubungkan
komputer di ruang itu kejaringan internet dan pasar saham. Dan, Program Will caster
menyebar keseluruh dunia seperti virus, lebih menyeramkan lagi, program itu
selalu belajar (machine learning).
Evlyn diminta
pergi ketempat terpencil dan disana ia membangun Super komputer ibawah tanah,
Darimana sumber duitnya? Dengan bantuan AI yang ada, memindah Uang di bank ke
rekening evelyn sangatlah mudah. Dua tahun kemudian, tempat terpencil tersebut
berubah menjadi pusat Otak Dr Caster, evelyn membangun sistem panel surya dan
memasang ribuan komputer (grid/cloud) dibawah tanah. Iya terus berkembang dan berkembang dan ia mampu menemukan targeted cell therapy
yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan kanker, mempercepat perbaikan sel yang
rusak dan kemampuan menduplikasi bahkan menciptakan sel baru dengan sangat
cepat. Segala macam penyakit bisa disembuhkan, bahkan sampai tingkatan penyakit
genetik yang sampai sekarang dinilai tak mampu diobati. Puncaknya adalah ketika
ia mampu menciptakan tubuhnya sendiri, menciptakan manusia. Sebuah batas yang
melampaui kewenangan manusia.
Hal itulah yang
ditakutkan oleh kelompok teroris R.I.F.T,dan
ketika teknologi melampaui batas kemampuan manusia. Ia menjadi tanpa
batas dan kendali yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan kerusakan bagi
manusia dan alam semesta. Kehadiran R.I.F.T. menjadi penjaga transendensi atas
teknologi. FBI mengalami kekhawatiran yang sama. Mereka takut Will akan
menciptakan pasukan manusia tanpa mengenal kematian (immortal army) yang
berpotensi menjadi senjata perang. FBI melalui Joseph dan Max yang merupakan
teman akrab Will dan Evelyn, mencoba menghentikan mereka berdua. Namun gagal.
“Ketika segala upaya tak berhasil, maka saatnya mencari kambing hitam. Kita
gunakan teroris.” kata Max pada Joseph. R.I.F.T. menjadi alat FBI untuk
menghancurkan laboratorium di Brightwood tersebut.
Will memang
berhasil mewujudkan impiannya. Tapi pada akhirnya dia sendiri tak mampu
mengendalikan. Dan tak ada seorangpun yang mampu memahami maksud dari Will yang
sudah menjadi supercomputer. Teknologi hybridisasi, nanoteknologi, menyembuhkan
penyakit yang tak ada obatnya, targeted cell therapy, menciptakan manusia dan
immortalitas. “People fear what they don’t understand!” orang takut pada apa
yang tak mampu mereka pahami. Ucapan Will saat berusaha meyakinkan Evelyn.
Evelyn sempat tidak percaya pada Will. Hingga pada akhirnya ia sadar bahwa yang
ia lakukan bersama supercomputer Will adalah salah dan telah melampaui batas.
Sekali lagi, konsep transedensi dihadirkan pada film ini. Evelyn sadar bahwa
supercomputer Will sesungguhnya bukanlah Will, suami manusia yang ia kenal.
Will hanyalah
seorang yang gila ilmu pengetahuan dan teknologi, ia hanya ingin mengembangkan
riset dan membuat temuan saja. Sedangkan Evelyn-lah yang mempunyai mimpi yang
sangat besar. Demi kecintaannya pada Evelyn, Will terinspirasi untuk mewujudkannya
bahkan setelah tubuhnya sendiri mati. “Bukan hanya sekedar temuan, tapi ia
harus mampu memperbaiki dunia. Menyembuhkan penyakit, terciptanya udara yang
tanpa polusi, air yang murni yang bisa diminum darimanapun penjuru dunia, hutan
dan gunung yang pohonnya bisa ditumbuhkan kembali, kesejahteraan manusia dan
alam semesta.” ucapan terakhir Will mengulang ucapan Evelyn tentang mimpinya.
Diakhir cerita Evelyn mengajukan diri sebagai pembawa
virus yang akan digunakan untuk menghancurkan supercomputer Will. Ia tahu bahwa
itu akan mematikannya, namun ia tetap bersikeras karena merasa semua itu
menjadi tanggung jawabnya. Evelyn dan Will meninggal bersama. Diiringi dengan
matinya seluruh jaringan komunikasi dan internet di seluruh dunia. Pada
akhirnya, memang tidak ada yang mampu melampaui batas-batas manusia sebagai
makhluk yang diciptakan. Manusia bukan Sang Pencipta.
Komentar
Posting Komentar